Tuesday, July 03, 2007

Cawang 28 Juni 2007

Menjelang Isya', berpuluh orang berhamburan turun dari bis, agak tergesa-gesa karena mata air dari langit mulai menetes.
Berpuluh-puluh orang itu. Ada yang pulang dari bekerja , ada yang dari kuliah, ada yang dari shopping, ada yang dari saudaranya, dan mungkin saja ada yang barusan nyopet. Upss...
Omong-omong soal copet, saat ini mereka memang mulai tak malu dan tak takut lagi dalam beraksi, karena sebagian orang termasuk saya, memang memilih diam , dan pura-pura tidak tahu, dengan alasan utama: keamanan. Entahlah Tuhan menilai kita ini seperti apa, melihat saudaranya di copet bisanya cuma diam tak bergerak.

Saya sendiri tidak berani ambil resiko, terus terang rasa takut saya sangat besar, mungkin melebihi rasa takut si pencopet itu jika ketahuan. Ya, mereka pasti punya rasa takut, tapi demi perut mereka begitu berani mengambil resiko sedemikian rupa.

Memang hidup ini penuh resiko, di rumah, di jalan, semua beresiko.Di rumah, yang mungkin menurut kita adalah tempat yang paling aman, ternyata itu salah. Kebakaran, perampokan mengintai setiap saat.Di Jalan begitu juga, mau jalan kencang, pelan, bahkan yang berhati-hati sekalipun bisa mengalami kecelakaan.

Dimanapun berada, saya selalu teringat kata-kata ibu "urip neng Jakarta sing ngati-ati, ojo podho semborono".Yah, demikianlah .. karena kita masih ingin bertemu kembali esok hari, Insya Alloh.
Dan ... suamikupun datang menjemput, kami melaju di tengah kemacetan, untuk bertemu Bilal ku tersayang.

No comments: